By Rudy Susanto | October 12, 2007
Perseteruan negara Indonesia dengan saudara serumpunnya, Malaysia seperti tidak pernah berakhir. Kali ini masalah lagu Rasa Sayange yang menjadi topik permasalahannya.
Semua orang Indonesia tahu bahwasanya lagu ini adalah lagu rakyat Maluku (masih ingat pelajaran kesenian tentang lagu daerah waktu SD), meskipun lagu ini digunakan secara sepihak oleh departemen Pariwisata Malaysia untuk mempromosikan kepariwisataan Malaysia, yang dirilis sekitar bulan Oktober 2007. Sementara Menteri Pariwisata Malaysia Adnan Tengku Mansor mengatakan bahwa lagu Rasa Sayange merupakan lagu kepulauan Nusantara (Malay archipelago).
Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu bersikeras lagu “Rasa Sayange” adalah milik Indonesia, karena merupakan lagu rakyat yang telah membudaya di provinsi ini sejak leluhur, sehingga klaim Malaysia itu hanya mengada-ada. Gubernur berusaha untuk mengumpulkan bukti otentik bahwa lagu Rasa Sayange merupakan lagu rakyat Maluku, dan setelah bukti tersebut terkumpul, akan diberikan kepada Menteri Kebudayaan dan Pariwisata. Menteri Pariwisata Malaysia Adnan Tengku Mansor menyatakan bahwa rakyat Indonesia tidak bisa membuktikan bahwa lagu Rasa Sayange merupakan lagu rakyat Indonesia.
Sudah saatnya bangsa kita bangkit dan membalas perlakuan semena-mena dari Malaysia. Julukan “Indon” yang ditujukan kepada kita bisa saja kita balas dengan mengganti kata Malaysia menjadi “Malas ya”.
Sebagai bahan referensi, saya akan lampirkan cuplikan lagu Rasa Sayange dari Youtube disini.
Adapun lirik lagu Rasa Sayange adalah sebagai berikut :
Rasa sayange… rasa sayang sayange… Eeee lihat dari jauh rasa sayang sayange
Mana kancil akan dikejar, kedalam pasar cobalah cari… Masih kecil rajin belajar, sudah besar senanglah diri
Si Amat mengaji tamat, mengaji Qur’an di waktu fajar… Biar lambat asal selamat, tak kan lari gunung dikejar
Kalau ada sumur di ladang, boleh kita menumpang mandi… Kalau ada umurku panjang, boleh kita berjumpa lagi
0 Komentar Anda:
Posting Komentar